HADITS KETIGAPULUH LIMA
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ
تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى
بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو
الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ .
التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ
امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ
عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ
[رواه
مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Janganlah kalian saling
dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan
janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian
hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim
yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya
dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga
kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya
yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya, dan
kehormatannya.
(Riwayat Muslim)
Takhrij hadits
KITAB MUSLIM
HADIST NO - 2786
|
HADIST NO – 2789
|
HADIST NO - 2790
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca
di hadapan Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah mencegat
pedagang untk memborong barang-barangnya (sebelum sampai ke pasar); jangan
membali barang yang sedang dibeli orang lain; jangan menipu; orang kota
hendaknya tidak memborong dagangan orang dusun (dengan maksud monopoli dan
menaikkan harga); jangan menahan susu unta atau kambing yang akan dijual
supaya kelihatan susunya banyak. Jika dia membeli dan memerahnya setelah
membali, maka dia boleh memilih dari dua keadaan, jika ia suka, maka dia
boleh ditahannya namun jika tidak suka dia boleh mengembalikannya dengan satu
sha' kurma (pengganti susu dan perahannya)."
|
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ
الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُتَلَقَّى الرُّكْبَانُ لِبَيْعٍ وَلَا يَبِعْ
بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَلَا تَنَاجَشُوا وَلَا يَبِعْ حَاضِرٌ لِبَادٍ
وَلَا تُصَرُّوا الْإِبِلَ وَالْغَنَمَ فَمَنْ ابْتَاعَهَا بَعْدَ ذَلِكَ فَهُوَ
بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ بَعْدَ أَنْ يَحْلُبَهَا فَإِنْ رَضِيَهَا أَمْسَكَهَا
وَإِنْ سَخِطَهَا رَدَّهَا وَصَاعًا مِنْ تَمْرٍ
|
||
KITAB SUNAN ABU DAUD
HADIST NO – 4257
|
HADIST NO – 4258
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb ia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Sa'id bin 'Abdurrahman bin Abul Amya` bahwa Sahl bin Abu Umamah
menceritakan kepadanya, bahwa dia bersama bapaknya pernah menemui Anas bin
Malik di Madinah pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz -waktu itu Anas
sebagai sorang gubernur di Madinah-. Saat itu Anas melaksanakan shalat yang
sangat singkat seakan shalatnya seorang musafir atau kurang lebih seperti
itu. Ketika Anas selesai salam, bapakku berkata, "Semoga Allah
merahmatimu. Menurutmu apakah tadi shalat maktubah (wajib) atau shalat
nafilah?" Anas menjawab, "Itu adalah shalat maktubah, dan itulah
shalat yang pernah dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Aku tidak menyalahi sesuatu pun darinya, kecuali sesuatu yang aku lupa
darinya." Anas lalu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda: "Janganlah kalian perberat diri kalian hingga
Allah akan memperberatmu. Sungguh, ada suatu kaum yang suka memperberat diri
mereka lalu Allah memperberat bagi mereka. Itulah pewaris-pewaris mereka yang
ada di dalam biara-biara dan tempat peribadatan. Firman Allah: '(Dan mereka
mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya….) ' -Qs. Al
hadid: 27- Keesokan harinya Abu Umamah (bapakku) pergi menemui Anas, Anas
lalu berkata, "Tidakkah kamu berkendaraan hingga kamu dapat melihat dan
mengambil pelajaran?" Abu Umamah menjawab, "Baiklah." Lalu
mereka pergi, dan ternyata mereka berada pada sebuah perkampungan yang
penduduknya telah binasa, dan musnah, atap-atap pada bangunannya juga telah
berjatuhan. Anas bertanya, "Apakah kamu tahu kampung ini?" aku (Abu
Umamah) menjawab, "Aku tidak tahu tentang kampung dan penduduk daerah
ini." Anas menerangkan, "Ini ada perkampungan suatu kaum yang Allah
telah membinasakan mereka karena sifat melampaui batas (kedhaliman) dan hasad
(dengki). Sesungguhnya hasad dapat memadamkan cahaya kebaikan, dan sifat
melampaui bataslah (kedhaliman) yang akan membenarkan hal itu atau
mendustakannya. Mata berzina, maka tangan, kaki, dan badan, lisan dan
kemaluanlah yang akan membenarkan hal itu atau mendustakannya."
|
حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي
سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي الْعَمْيَاءِ أَنَّ سَهْلَ بْنَ
أَبِي أُمَامَةَ حَدَّثَهُ أَنَّهُ دَخَلَ هُوَ وَأَبُوهُ عَلَى أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ بِالْمَدِينَةِ فِي زَمَانِ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَهُوَ
أَمِيرُ الْمَدِينَةِ فَإِذَا هُوَ يُصَلِّي صَلَاةً خَفِيفَةً دَقِيقَةً
كَأَنَّهَا صَلَاةُ مُسَافِرٍ أَوْ قَرِيبًا مِنْهَا فَلَمَّا سَلَّمَ قَالَ
أَبِي يَرْحَمُكَ اللَّهُ أَرَأَيْتَ هَذِهِ الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ أَوْ
شَيْءٌ تَنَفَّلْتَهُ قَالَ إِنَّهَا الْمَكْتُوبَةُ وَإِنَّهَا لَصَلَاةُ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَخْطَأْتُ إِلَّا
شَيْئًا سَهَوْتُ عَنْهُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ لَا تُشَدِّدُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَيُشَدَّدَ
عَلَيْكُمْ فَإِنَّ قَوْمًا شَدَّدُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ فَشَدَّدَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ فَتِلْكَ بَقَايَاهُمْ فِي الصَّوَامِعِ وَالدِّيَارِ { وَرَهْبَانِيَّةً
ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ } ثُمَّ غَدَا مِنْ الْغَدِ فَقَالَ
أَلَا تَرْكَبُ لِتَنْظُرَ وَلِتَعْتَبِرَ قَالَ نَعَمْ فَرَكِبُوا جَمِيعًا
فَإِذَا هُمْ بِدِيَارٍ بَادَ أَهْلُهَا وَانْقَضَوْا وَفَنُوا خَاوِيَةٍ عَلَى
عُرُوشِهَا فَقَالَ أَتَعْرِفُ هَذِهِ الدِّيَارَ فَقُلْتُ مَا أَعْرَفَنِي
بِهَا وَبِأَهْلِهَا هَذِهِ دِيَارُ قَوْمٍ أَهْلَكَهُمْ الْبَغْيُ وَالْحَسَدُ
إِنَّ الْحَسَدَ يُطْفِئُ نُورَ الْحَسَنَاتِ وَالْبَغْيُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ
يُكَذِّبُهُ وَالْعَيْنُ تَزْنِي وَالْكَفُّ وَالْقَدَمُ وَالْجَسَدُ
وَاللِّسَانُ وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
|
||||
Kitab Sunan At-Turmudzi
HADIST NO - 1213
|
KITAB Muatta’ MALIK
HADIST NO - 1190
|